Senin, 29 November 2010

Karinding, Seni Sunda Yang Menggeliat

   Pada awalnya saya mengenal alat musik sunda itu, suling, gamelan, calung, angklung dan kendang. Ternyata masih banyak khazanah kesenian dan alat-alat musik sunda yang beredar tetapi tidak terpublikasi dan tidak diajarkan sewaktu sekolah. Namanya Karinding, teman saya punya group musik ‘Karinding Attack” yang underground dan lumayan keren. Karinding sendiri adalah alah yang terbuat dari kayu, ukurannya kecil mungkin sebesar pulpen atau lebih. Dibunyikannya dengan meniup dan menggerakan bagian ujung.
Untuk yang pertama kalinya saya mendengarkan langsung pementasan seni karinding di acara diskusi seni dan lingkungan yang paradoks pada 28 April 2010 di Museum Barli, Bandung. Dua kelompok seni karinding yang menampilkan dan membuat saya takjub. Keduanya memberikan saya fenomena baru dalam dunia musik tradisional.
Karinding (diunduh dari www.wacananusantara.org)

Pada penampil pertama, yang menyajikannya dari Lembang. Saya tidak mencatat namanya, tetapi tahu asal mereka dari Lembang. Penampil pertama ini sangat sunda buhun. Membawa ‘harimau’ dan dupa yang dibakar. Liriknya juga rada-rada kesundaan baheula banget. Sangat tradisional dan sunda pisan. Dandannya jangan ditanya, kalau sunda pisan berarti lengkap antara baju pangsi, iket, kantong yang terbuat dari rami.
Penampil kedua dari Mahasiswa, uniknya ada perempuan dan tambahan alat musik yang ditiup yaitu suling dan satu lagi saya tidak tahu namanya, yang pasti seperti alat musik yang bisa menirukan bunyi burung berkicau, kalau ke Taman Wisata Alam Tangkubanparahau banyak penjualnya.
Kelompok Karinding sekarang semakin bertebaran. Saya ingat bahwa Dadang Hermawan yang terkenal dengan nama Utun, ketua FK3I Jabar, tokoh gerakan lingkungan dan seni sunda membawa Karinding pada ranah musik alternatif. Dengan kelompoknya bernama ‘Karinding Attack‘, Dadang sudah tampil dibeberapa even musik di Kota Bandung. Salahsatunya ketika pergelaran musik Underground, ‘karinding attack’ menyerang dari sisi lain. Ditengah musik-musik cadas, karinding attack muncul. Saya salut pada perjuangan Dadang ‘utun’ dalam mengkampanyekan seni sunda, kearifan lingkungan. Maju terus, Karinding! Yuuu mari kita ngarinding bareng!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar